10/11/2021

Kesadaran Finansial di Kalangan Mahasiswa

 Kecerdasan financial dalam persaingan modern saat ini mutlak diperlukan oleh masyarakat. Dipandang perlu, karena kecerdasan financial yang meliputi bagaimana seseorang mengelola financial yang dimiliki dengan baik adalah modal untuk memperbaiki kesejahteraan masing-masing individu. Seringkali kegagalan seseorang dalam mengelola keuangan bukan disebabkan karena rendahnya pendapatan seseorang, tetapi lebih pada faktor ketidaktahuan individu dalam mengalokasikan pendapatan pada pos-pos tertentu. Kecerdasan financial yang baik ditandai dengan adanya pemahaman literasi keuangan (financial literacy) yang tinggi.

Definisi literasi keuangan yang lain dapat diartikan sebagai kemampuan untuk secara efektif mengevaluasi dan mengelola keuangan seseorang dalam rangka untuk membuat keputusan hemat untuk mencapai tujuan hidup dan mencapai kesejahteraan finansial.

Melek financial atau literasi keuangan adalah pengetahuan dasar bahwa orang perlu untuk bertahan hidup dalam masyarakat modern. Pengetahuan dasar ini melibatkan, mengetahui dan memahami prinsip-prinsip kompleks dalam melakukan pembelanjaan, menabung, dan berinvestasi. Melek finansial juga merupakan kemampuan untuk menggunakan pengetahuan dan keterampilan untuk mengelola sumber daya keuangan secara efektif seumur hidup demi mendapatkan kesejahteraan keuangan.

Ini mencakup kemampuan untuk membedakan pilihan keuangan, mendiskusikan uang dan masalah keuangan tanpa (atau meskipun) ketidaknyamanan, merencanakan masa depan, dan menanggapi kompeten untuk peristiwa kehidupan yang mempengaruhi keputusan keuangansetiap hari, termasuk peristiwa diekonomi secara umum. Dari berbagai pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa literasi keuangan adalah kemampuan seseorang untuk mengetahui keuangan secara umum, dimana pengetahuan tersebut mencakup tabungan, investasi, hutang, asuransi serta perangkat keuangan lainnya.

Keluarga adalah lingkungan pertama yang dimiliki oleh seseorang. Penanaman sikap nilai dan pembelajaran kehidupan dimulai dari lingkungan keluarga. Maka menjadi hal yang wajar apabila pendidikan di keluarga akan mempengaruhi pengetahuan, cara bersikap dan cara bertindak. Keluarga mengajarkan kebiasaan-kebiasaan yang tepat untuk membentuk individu menjadi baik termasuk masalah finansial.

Financial behaviour atau perilaku keuangan berhubungan dengan bagaimana seseorang memperlakukan, mengelola, dan menggunakan sumber daya keuangan yang ada padanya. Individu

yang memiliki financial behaviour yang bertanggung jawab cenderung efektif dalam menggunakan uang yang dimikinya, seperti membuat anggaran, menghemat uang, mengkontrol belanja, berinvestasi, serta membayar kewajiban tepat waktu.

Pembelajaran ilmu pengetahuan memiliki impact yang banyak terhadap perilaku seseorang. Demikian juga pembelajaran di perguruan tinggi. Ilmu mengenai keuangan akan memberikan impact langsung terhadap perilaku mahasiswa dalam mengelola keuangan. Peningkatan literacy serta peningkatan perilaku keuangan mahasiswa, bisa dilakukan dengan banyak cara. Pertama, dari lingkungan terdekat yaitu keluarga. Keluarga merupakan lingkungan dominan bagi mahasiswa, oleh karena itu peran orang tua dalam hal ini memegang peranan penting bagi tingkat pengetahuan mahasiswa terhadap literasi keuangan. Orang tua dapat memberikan pengertian-pengertian mengenai keuangan dengan melibatkan mahasiswa secara nyata dalam urusan yang berkenaan dengan finansial. Selain dengan cara tersebut, orang tua dapat mengajak mahasiswa dalam diskusi dengan metode komunikasi yang tepat mengenai masalah finansial. Orang tua harus mengajarkan bagaimana mahasiswa bertindak dengan mengandalkan nilai-nilai, keyakinan, dan pengetahuan dalam berbagai hal termasuk masalah finansial. Tentunya pengajaran. Ini tidak hanya sekedar teori, tetapi melalui teladan yang nyata dari orang tua dalam bertindak arif mengenai masalah finansial dan pengajaran ini harus dimulai pada usia dini mahasiswa.

Pengajaran yang dilakukan oleh orang tua kepada mahasiswa tentunya harus diikuti dengan sistem controling dengan menggunakan system reward dan punishment yang tidak kaku terhadap pelanggaran finansial yang dilakukan mahasiswa. Orang tua harus mengontrol secara periodic mengenai penggunaan uang mahasiswa. Dengan begitu literacy keuangan serta perilaku keuangan mahasiwa akan lebih terarah.

Peningkatan literasi keuangan dan pembentukan perilaku keuangan mahasiswa juga dapat dilakukan oleh pihak perguruan tinggi. Dengan pengajaran serta metode yang tepat dapat membentuk literasi keuangan yang baik, sehingga perilaku keuangan mahasiswa dapat terkontrol.

Penggunaan metode pengajaran yang tepat, misalnya disela-sela mata kuliah berlangsung dapat mengadakan game finansial. Hal ini tentunya akan membuat mahasiswa merasa nyaman, sehingga menimbulkan ketertarikan terhadap mata kuliah yang berkenaan dengan literasi keuangan.

Kebijakan perguruan tinggi selanjutnya bisa berupa penyediaan referensi keuangan yang memadai bagi mahasiswa. Referensi ini bisa berupa buku, jurnal, e-book, serta akses jurnal eksternal baik domestik maupun internasional.


Sumber Pustaka :

Sari, Dian Anita. 2015. Finalcial literacy dan perilaku keuangan mahasiswa (studi kasus mahasiswa stie ‘yppi’ rembang). Buletin Bisnis dan Manajemen. Vol. 1 No. 2.